Anak-Anak adalah Maklumat Kehidupan
Sebagian orang memilih
melihat keburukan di dunia ini. Mereka hanya menemukan kekacauan. Saya memilih melihat
keindahannya. Untuk percaya adanya urutan di kehidupan kita. Sebuah pertumbuhan
dalam tujuan dan kewajiban mewariskan kehidupan pada anak-anakku, bukan
kematian.
Saya ingat pelajaran kehidupan
warisan ayahku padaku. Hidup ibarat bertani. Petani yang baik tahu bahwa menanam
saja tidak cukup sebab benih hanya tumbuh di tanah yang dipersiapkan dengan
matang. Selebihnya bukan tumbuh, bukan juga bertunas. Hanya terpaksa karena
terlanjur disemai.
Tidak ada yang
benar-benar mengerti tentang hidup ini. Biarpun dengan agama, pengertian bukan
serta-merta namun proses tumbuh. Setiap orang sedang dalam perjalanannya. Tuhan
ada seketika sekaligus tak tergapai indra manusia. Ia hadir namun harus
dipersilahkan masuk.
Saya ingin menyiapkan
tanah subur itu. Saya bersedia berjuang mewujudkannya. Dan melawan yang
menghadang bila itu pilihan rasional. Sebab setiap generasi punya masa dan
tanggung-jawab.
Anak-anak adalah benih
bagi dunia yang harus dirawat dan dilimpahkan. Mereka hadir dalam masa kita
tapi demi masanya sendiri.
Seyogyanya anak-anak tumbuh
dalam keriangan supaya sanggup mengerti cinta dan akal sehat. Supaya bebas
memasuki masanya. Saya benci bila mereka terpaksa besar karena terlanjur
dilahirkan.
Ini soal sejauh mana kamu
berani memandang. Ada banyak gunung, sungai, laut dan kelokan yang menghadang
penglihatan. Sebelumnya, korek keluar dulu selumbar di matamu. Melihat
mengandaikan kejernihan. Ada selalu jelaga menghitam yang harus digosok bersih.
Maukah kamu melampaui halangan-halangan?
Kebenaran ada di
seberang sentimen, primordialisme dan dogmatisme. Kamu bisa berbohong tapi
mana mungkin lari dari cercaan nurani. Pisahkan antara haq dan batil.
Ada jalan kehidupan bagi
setiap orang. Jalanmu merupakan titik tolak jalan anakmu. Jangan sampai jalanmu
justru patahan dan dusta bagi anak-anak Republik. Akan sangat menyakitkan bagi
mereka. Dan luka mereka akan berbalik hinaan dan kutuk bagi kamu.
Nestapa sungguh bila
anak-anakmu mempertanyakan peran historismu. Apa yang sudah kamu lakukan?
Mengapa dunia onak duri yang harus kami sebut kehidupan? Kami terhimpit dalam cengkraman
belukar alang-alang - liyan-liyan yang menolak hidup bersama.
Cilaka sungguh bila
lirih anak-anakmu menuntut 'mengapa kami dilahirkan hanya untuk memuaskan
hasratmu akan kebencian, demonisasi dan pembunuhan?'
Saya pernah melihat
beberapa pertikaian besar kecuali seperti sekarang ini. Saya kuatir bila bisul
intoleransi jadi amarah kanker yang memakan setiap sel kebaikan dan sukacita
anak bangsa.
Pernah seorang ayah
yang di masa mudanya bertualang dalam mabuk dan sembrono bercerita tentang
hidupnya. Di mana sekarang lelaki petualang dulu itu, tanyaku. 'Ia sudah
menghilang begitu anakku lahir. Saya menjadi saya begitu memutuskan menjadi
ayah bagi anak-anakku.' jawabnya.
Anak-anak -asal kamu
tatap dengan hikmat- niscaya mengubah kedengkian, egoisme dan kemunafikan.
Kecuali kamu lebih senang terperangkap dalam dosa-dosa pribadimu, kelompokmu,
bangsamu.
Pilihan bernegara
berbangsa yang kita pilih hari-hari ini menentukan apakah anak-anak Republik
menjadikan perbedaan monster atau anugrah, apakah sebagai alat kekejaman atau
kasih.
Kelahiran anak-anak
tidak bisa dicegah. Begitu juga besarnya mereka. Kala sekadar besar padahal
hati terbakar benci yang bukan miliknya - hanya warisan - mengerikan! Ada tanda
tanya: mengapa aku tidak kau aborsi saja?
Jangan sampai anak-anakmu
berteriak minta kembali bonekanya yang sudah kita gantung dan gorok sampai
berdarah-darah. Itu mainan buat pertumbuhan kami, tuntut mereka, mengapa kalian
pakai untuk pertunjukan teror? Bertikailah sesuka kalian, tetapi jangan kalian sesaki
dunia kami dengan amarah. Bukan kengerian, bukan makian, kami pinta sebagai warisan.
Kami minta cinta dan akal sehat.
Saya ingin memberi
banyak hal buat anak-anak Republik terlebih pesona sebagai putra-putri kandung
Indonesia. Saya ingin mereka membisik ke telingaku 'sungguh beruntung
dilahirkan oleh Nusantara'.
Sebab –demikian- Maklumat
Pertumbuhan.
Kata Mutiara Islam Edhi Pakistan
Djarot Teman Ahok
Sholat dan Iqra Kata Kata
Iriani Perempuan Jokowi, Vero Perempuan Ahok
Robohnya Surau Kami Akibat Doyan Beragama
Ahok adalah Durian Words
Persekutuan Ahok. Soe Hok Gie, Ahmad Wahid dan Chairil Anwar
Kata Bijak Orang Tua Gila
Menolak Kasih Kambing Domba Tersesat
Kata Yoga Merauke Kemesraan Kristen dan Islam
Surat Cinta Kekasih Islam
Kata Hati Nurani Nana Buat Ahok
Foto Wanita Berhijab Akar Masalah?
Gus Mus: Kata Mutiara Agamanya Islam
Buya Maarif: Manusia Emas Agamanya Islam
Sang Terdakwa Ahok
Anak-Anak adalah Maklumat Kehidupan
Merauke Gudangnya Cinta dan Kewarasan
Ridwan Kamil, Kutunggu Dikau di Pesantren Ekologi Ath Thaariq
Ahok Harusnya Populerkan Meditasi Yoga
Kristenisasi adalah Misi Gagal
Kata Cinta Buat Jokowi dan Batak Toba: Marah Perempuan?
Kata Cinta Nenek Tua
Tanda Cinta, Cinta Indonesia
Kata Kata Cinta dalam Penyamaran
Fajar Cinta
Kata Bijak: Logam Buat Dewi
Polisi Tidur
Cinta dan Benci Banjir Merauke
Bunda Teresa Cinta Neraka
Cinta Super Berselingkuh
Takut Patung Berarti Cinta Allah?
Puisi Cinta Soekarno Buat Megawati
Persekutuan Ahok. Soe Hok Gie, Ahmad Wahid dan Chairil Anwar
Kata Bijak Orang Tua Gila
Menolak Kasih Kambing Domba Tersesat
Kata Yoga Merauke Kemesraan Kristen dan Islam
Surat Cinta Kekasih Islam
Kata Hati Nurani Nana Buat Ahok
Foto Wanita Berhijab Akar Masalah?
Gus Mus: Kata Mutiara Agamanya Islam
Buya Maarif: Manusia Emas Agamanya Islam
Sang Terdakwa Ahok
Anak-Anak adalah Maklumat Kehidupan
Merauke Gudangnya Cinta dan Kewarasan
Ridwan Kamil, Kutunggu Dikau di Pesantren Ekologi Ath Thaariq
Ahok Harusnya Populerkan Meditasi Yoga
Kristenisasi adalah Misi Gagal
Kata Cinta Buat Jokowi dan Batak Toba: Marah Perempuan?
Kata Cinta Nenek Tua
Tanda Cinta, Cinta Indonesia
Kata Kata Cinta dalam Penyamaran
Fajar Cinta
Kata Bijak: Logam Buat Dewi
Polisi Tidur
Cinta dan Benci Banjir Merauke
Bunda Teresa Cinta Neraka
Cinta Super Berselingkuh
Takut Patung Berarti Cinta Allah?
Puisi Cinta Soekarno Buat Megawati
0 Response to "Anak-Anak adalah Maklumat Kehidupan"
Post a Comment