Kata Kata Cinta dalam Penyamaran
Kata kata cinta berdatangan dalam situasi-situasi yang kerap
tidak terduga. Banyak orang membayangkan suasana romantis, gemericik air syahdu
mengalir dan musik romantis kedengaran sayup-sayup di belakang. (Mungkin punya Malaysia atau lagu barat romantis, tapi jelas bukan lagu campursari) Lalu entah dari mana, pelan angin menyusup seperti
hasrat mengintip sepasang kekasih yang duduk berhadapan dengan setangkai lilin
yang meredupkan malam.
Memanjakan imaginasi memang bila memahami kata kata cinta
dengan cara di atas. Segala hal menjadi lebih lambat karena sedapat mungkin
badan tidak banyak bergerak. Sebaliknya rasa bergerak bebas, lebih bebas dari
biasanya. Ia mengambil kendali. Hati berdebar-debar,wajah memerah merona dalam
malu-malu, mata hanya memandang seakan kosong namun penuh berisi makna.
Sayang, kata kata cinta seringkali datang dalam penyamaran!
Sedikit jalan-jalan akan membuktikan hal ini. Katakanlah
kamu berdiri di tengah keramaian mall. Santai saja, yang penting mata
memerhatikan dengan jeli dan rasa berpartisipasi secara aktif. Ada banyak orang
lalu-lalang. Sebagian di antaranya pasangan atau rombongan dalam keluarga. Anggap
saja kamu detektif cinta. Perhatikan, dengarkan dan rasakan bagaimana pasangan
atau keluarga memperlakukan satu sama lain. Mungkin tak satu pun percakapan
mereka yang kamu bisa dengar dengan jelas. Tetapi kamu bisa pastikan, ada kehangatan
atau rasa sayang di antara mereka bukan?
Sungguh, rasa sayang kerap sepele dan karenanya, suka lolos dari
radar banyak orang. Padahal ada banyak energi kasih bertebaran di sekitar kita.
Rupa-rupa warnanya, seperti lagu balonku! Merah, kuning, hijau, seperti lagu
pelangi-pelangi! Tetapi siapa mau yang meresapinya? Siapa yang punya hasrat menyadari
ragam bentuknya? Itu pertanyaan besar.
Kata hati memegang peran penting untuk menyadari kasih
sayang di sekitar kita. Jangan dibayangkan kasih hanya sebatas pacaran.
Sesungguhnya ia melebihi pengertian sehari-hari. Amor, sang dewi cinta, saja
pasti digambarkan dalam samaran sang pemanah. Alasannya jelas, rasa sayang
bertunas bahkan di siang bolong atau di bawah garang terik surya.
Saya pernah mengalami peristiwa yang sulit saya lupakan.
Kejadiannya juga hanya kebetulan sedang olahraga sore-sore. Dengan cepat, saya susuri
trotoar sambil manjakan mata dengan pepohonan rimbun di samping jalan. Cuaca
sedikit mendung, bawaannya senang saja apalagi keringat mulai mengalir deras.
Di depan ada seorang ibu yang menggendong anaknya. Rambut
ibunya panjang, lebat dan hitam kilap, enak dipandang. Karena trotoarnya agak
sempit, terpaksa saya melambatkan jalan menunggu hingga ujung jalan biar saya
ambil belokan. Tidak masalah, ada pemandangan rambut indah sebagai
kompensasinya.
Seperti ada yang memerhatikan, begitu rasanya. Entah mulai
kapan, bayi perempuan dalam gendongan menatap lurus ke arahku tanpa berkedip.
Bola mata besar, teduh tiada curiga dan senyum merekah di wajah sehalus pualam.
Tanpa ragu senyum kubalas senyum. Sang ibu belum sadar ada orang asing goda-godaan
dengan anaknya. Justru saya yang bertanya-tanya mengapa bayi cantik ini
menghadiahkan ekspresi sangat menyenangkan ini.
Tidak terasa ujung jalan sudah di depan mata. Sang ibu
menyeberang jalan, saya harus membelok. Rasanya rasa kebawa bersama perempuan
mungil yang masih melihat ke arahku. Saya melambaikan tangan dengan makin
melebarkan senyum. Tanpa disangka, dia cekikikan lepas. Ibunya kaget dan
menoleh ke belakang. Dia agak tersentak melihat orang asing di seberang jalan.
Saya menundukkan kepala sejenak tanpa menghormat.
Dan inilah yang kemudian terjadi. Dengan wajah sumringah,
ibu rambut mayang terurai ini memberi aku senyum sangat tulus, tiada curiga,
persis seperti anaknya. Dia balas melambai. Anaknya kembali cekikikan lepas.
Tiada terucap satu kata pun. Hanya ada tawa, senyum dan
lambaian. Tetapi seluruh hatiku tersentuh dengan cara unik.
Sambil terus berjalan, saya memikir-mikirkan peristiwa ini.
Akhirnya saya sadar, pengalaman barusan bukan sekadar acak. Ada sapaan yang
lebih dalam yang harus saya gali lebih jauh. Dua orang tadi sudah berlalu tapi aura kasih mereka seperti musik romantis yang tetap tergiang-giang. Kasih ini melampaui rasa sayang pacaran.
Dia barusan mendatangi saya.
Dia barusan mendatangi saya.
Dia adalah kata kata cinta dalam
penyamaran.
Salam hangat,
Coach Rudy Ronald
Sianturi
0 Response to "Kata Kata Cinta dalam Penyamaran"
Post a Comment