Pencitraan Murahan Kakek Loe!


Setiap nyawa layak dipertahankan. Mereka yang tidak sependapat pun, saya pikir, sadar bahwa sebenarnya harusnya sependapat. Kecuali mereka penganut paham kematian.

Setiap tahun, 15 juta bayi lahir prematur. Biasanya dilakukan operasi caesar dan masuk inkubator bayi. Sayangnya, sebagian yang lahir prematur tidak bakal melampaui usia 5 tahun.


Dokter dan perawat berada di garis depan dalam upaya 'menghidupkan' bayi lahir prematur, orok kemerahan dengan wajah seakan belum sempurna. Bayangkan didepan mereka teronggok kehidupan mungil, menawan dalam ketidakberdayaan, memohon pertolongan. Hati mereka berbunga-bunga ketika janin yang belum siap lahir ini berhasil melewati saat-saat kritisnya. Sebaliknya, mereka pulang dengan hati kosong meradang ketika mereka adalah saksi-saksi yang 'dipaksa' menyaksikan sang janin meregang nyawa. Secuil kehidupan, sejenak baru dinikmati, berlalu dalam sirkulasi AC ruang bayi.


Ini sungguh-sungguh terjadi setiap hari, kisah nyata yang sudah saya dengar berkali-kali dan barangkali menimpa orang-orang di sekitar kehidupan anda. Bahkan anda bisa saja mengalaminya - suatu ketika.

Teknologi terbaru untuk menyelamatkan bayi prematur sudah sangat mendesak. Salah satunya dengan menciptakan rahim buatan yang menyerupai lingkungan rahim wanita seperti yang digambarkan dalam film-film barat the Matrix dan Alien.

Baru-baru ini, majalah Newsweek melaporkan kemajuan teknologi di bidang rahim artifisial. Sejumlah janin domba sangat prematur dibesarkan dalam rahim buatan yang menyerupai rahim induknya sebelum 'dilahirkan'.

Sebuah terobosan luar biasa telah dicapai. Seekor domba kini berusia satu tahun.


Dalam perkiraan para ahli, teknologi rahim buatan yang menyerupai rahim perempuan ini akan tersedia dalam 10 tahun ke depan. Kemanusian kita mengalami dentuman besar baik secara medis maupun dalam bidang-bidang keilmuan lainnya. Filsafat, seni, etika dan hukum bakal bergolak bila rahim buatan telah menjadi bagian rutin dalam tindakan medis.

Perkembangan iptek terkini harusnya memengaruhi juga cara berpikir para alim ulama. Mau tidak mau, agama-agama universal dipaksa untuk merevisi cara menafsirkan kitap suci, khususnya menyangkut peran dan posisi perempuan. Berbagai ajaran ataupun kata-kata teologi yang menempatkan laki-laki pada posisi dominan bahkan hegemonik sungguh USANG!

Begitupun teknologi kloning sudah lama mengeliminasi hubungan konvensional antara sel telur dan sel sperma dalam kehamilan biasa. Malahan bisa dikatakan bahwa sel sperma SAMA SEKALI tidak dibutuhkan dalam proses berketurunan. Secara prosedural, kloning akan mengosongkan informasi genetik dalam sel telur, mengisinya dengan informasi genetik baru dan dimasukkan kembali ke dalam rahim tumpangan (surrogate mother). Sel telur dan rahim wanita adalah dua hal paling krusial dalam proses kehidupan ini. Tuan sperma boleh pensiun dini.

kata kata bijak, kata kata mutiara, kata kata cinta
Janin domba dalam sebuah rahim buatan
Kalau ber-Tuhan, apalagi yang saban hari mengkaji Kitap Suci, harusnya kita malu dengan 'teologi over laki-laki'. Allah jelas memberi perempuan posisi teristimewa. Harusnya relasi perempuan dan laki-laki sifatnya sejajar dan kolaboratif. Keduanya punya kepentingan sama membangun kehidupan yang beradab, aman dan nyaman sebab anak-anak adalah maklumat kehidupan

Dan kehidupan itu adalah perempuan, mahluk yang kerap menjadi target dogmatisme agama dan feodalisme laki-laki.

Kerusakan lingkungan, perang, eksploitasi seksual, ketidakadilan dan ketimpangan sosial, human trafficking atau perdagangan manusia bahkan kampanye SARA secara brutal dan masif dalam panggung pilkada DKI Jakarta adalah serangkaian dampak konkret ketika model berpikir jaman bahlul dijadikan dogma yang kebal kritik, dogmatisme yang telah menggiring banyak anak bangsa bagai kambing domba tersesat dari penggembala, para alim ulama, yang lebih teduh dan berdakwah dengan kasih Allah sesuai misi dalam agama-agama.

Teologi dan kata-kata kudus malah membelah umat. Destruktif dan memalukan!

Indonesia sedang dikondisikan kacau dalam rangka merebut sumber-sumber daya bahkan kekuasaan - nyaris oleh laki-laki semua. Hanya zombie, maniak kekerasan religius dan silent majority, yang tidak sanggup atau enggan melihatnya.

Begitupun, hanya hati nyinyir, kelam dan jahat yang enggan membaca makna terdalam ribuan bunga buat Badja, jutaan puisi cinta buat sang Nemo Kecil, bahwa masyarakat merindukan kehidupan bukan kematian, dan pongah mengatakan: pencitraan murahan.

Mohon tanya anggota dewan dan bos partai yang terhormat, untuk apa memiliki mulut bila terus-menerus berlidah tajam? Anda pasti mengetahui kata kata yang lebih bermartabat. Anda berhak tidak sependapat. Sayangnya, anda lupa mengkritik. Anda mendustai akal sehat.

Pencitraan murahan kakek loe!




















Pemesanan:

082-135-424-879/LINE
5983-F7-D3/BB
Inbox Rudy Ronald Sianturi 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pencitraan Murahan Kakek Loe!"

Post a Comment